cara menghitung kebutuhan blower kandang close house
blowerkipas.com – Menentukan kebutuhan blower untuk kandang close house merupakan langkah krusial dalam memastikan keberhasilan peternakan. Sistem ventilasi yang tepat akan menjaga kualitas udara, suhu, dan kelembapan optimal, berdampak langsung pada kesehatan dan produktivitas ternak. Perhitungan yang akurat akan mencegah masalah seperti suhu ekstrem, kelembapan tinggi yang memicu penyakit, dan akumulasi gas berbahaya seperti amonia. Artikel ini akan membahas secara detail cara menghitung kebutuhan blower kandang close house agar peternakan Anda berjalan efisien dan produktif.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Blower
Sebelum memulai perhitungan, penting untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan blower. Faktor-faktor ini akan memengaruhi kapasitas blower yang dibutuhkan untuk memastikan ventilasi yang optimal di dalam kandang close house. Mengabaikan faktor-faktor ini dapat mengakibatkan perencanaan yang kurang tepat dan berujung pada masalah kesehatan ternak.
1. Ukuran Kandang
Ukuran kandang, baik panjang, lebar, maupun tinggi, merupakan faktor penentu utama. Kandang yang lebih besar membutuhkan blower dengan kapasitas yang lebih tinggi untuk mensirkulasikan udara secara efektif. Perhitungan volume kandang (panjang x lebar x tinggi) menjadi dasar perhitungan kebutuhan blower.
2. Jenis Ternak
Setiap jenis ternak memiliki kebutuhan ventilasi yang berbeda. Ternak unggas, misalnya, mempunyai metabolisme yang lebih tinggi dibandingkan dengan ternak babi. Hal ini berarti ternak unggas menghasilkan panas dan gas buangan lebih banyak, sehingga membutuhkan pertukaran udara yang lebih intensif. Oleh karena itu, pemilihan blower harus disesuaikan dengan jenis dan kepadatan ternak.
3. Kepadatan Ternak
Kepadatan ternak per satuan luas kandang juga sangat berpengaruh. Semakin padat ternak, semakin tinggi pula kebutuhan blower. Kepadatan yang tinggi akan meningkatkan produksi panas, gas amonia, dan karbon dioksida, sehingga membutuhkan sistem ventilasi yang lebih kuat untuk menjaga kualitas udara tetap terjaga.
4. Sistem Ventilasi yang Digunakan
Terdapat beberapa jenis sistem ventilasi yang dapat diterapkan pada kandang close house, seperti sistem ventilasi natural dan sistem ventilasi mekanis. Sistem ventilasi mekanis, yang menggunakan blower, membutuhkan perhitungan yang lebih presisi karena bergantung pada kapasitas blower yang digunakan. Jenis blower yang dipilih, apakah axial fan atau centrifugal fan, juga akan mempengaruhi perhitungan.
5. Kondisi Iklim
Kondisi iklim di lokasi peternakan turut berperan penting. Suhu dan kelembapan udara di luar kandang akan memengaruhi desain dan kapasitas blower yang dibutuhkan. Di daerah dengan iklim panas dan lembap, perlu blower dengan kapasitas yang lebih besar untuk menjaga suhu dan kelembapan di dalam kandang tetap ideal.
Metode Perhitungan Kebutuhan Blower
Setelah mempertimbangkan faktor-faktor di atas, langkah selanjutnya adalah menghitung kebutuhan blower. Beberapa metode dapat digunakan, tergantung pada tingkat detail dan data yang tersedia. Metode yang paling umum adalah dengan menghitung laju pertukaran udara (Air Exchange Rate/AER).
1. Menghitung Laju Pertukaran Udara (AER)
AER merupakan jumlah pergantian udara di dalam kandang per jam. Nilai AER ideal bervariasi tergantung jenis ternak dan kondisi iklim. Sebagai contoh, untuk ternak unggas, AER yang direkomendasikan berkisar antara 5-10 kali pergantian udara per jam. Setelah menentukan nilai AER yang tepat, kita dapat menghitung volume udara yang harus disirkulasikan per jam.
2. Menentukan Volume Udara yang Dibutuhkan
Setelah mengetahui nilai AER, kita kalikan dengan volume kandang. Misalnya, jika volume kandang adalah 1000 m³ dan AER yang diinginkan adalah 8 kali per jam, maka volume udara yang harus disirkulasikan per jam adalah 8000 m³ (1000 m³ x 8).
3. Memilih Blower yang Tepat
Setelah mengetahui volume udara yang dibutuhkan, kita dapat memilih blower dengan kapasitas yang sesuai. Kapasitas blower biasanya dinyatakan dalam m³/jam. Pastikan kapasitas blower yang dipilih sedikit lebih besar daripada volume udara yang dibutuhkan untuk memberikan ruang toleransi.
4. Pertimbangan Tambahan: Distribusi Udara
Perlu diperhatikan juga distribusi udara di dalam kandang. Pemilihan lokasi dan jumlah blower harus memastikan sirkulasi udara yang merata di seluruh area kandang. Penggunaan saluran udara atau deflektor dapat membantu mendistribusikan udara secara efisien dan mencegah terbentuknya area dengan kualitas udara yang buruk.
Jenis-jenis Blower untuk Kandang Close House
Terdapat berbagai jenis blower yang dapat digunakan untuk kandang close house, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya. Pemilihan jenis blower yang tepat akan sangat berpengaruh terhadap efisiensi dan efektivitas sistem ventilasi.
1. Axial Fan
Axial fan merupakan jenis blower yang paling umum digunakan karena harganya relatif murah dan mudah perawatannya. Namun, axial fan kurang efisien pada tekanan statis tinggi. Jenis ini cocok untuk kandang close house dengan sistem ventilasi sederhana.
2. Centrifugal Fan
Centrifugal fan lebih efisien pada tekanan statis tinggi dan cocok untuk kandang close house yang lebih kompleks, memerlukan distribusi udara yang lebih terarah. Namun, harganya lebih mahal dan membutuhkan perawatan yang lebih intensif dibandingkan axial fan.
Kesimpulan
Menghitung kebutuhan blower kandang close house membutuhkan perencanaan yang matang dan cermat. Faktor-faktor seperti ukuran kandang, jenis dan kepadatan ternak, sistem ventilasi, dan kondisi iklim harus dipertimbangkan dengan seksama. Dengan perhitungan yang tepat, peternak dapat memastikan sistem ventilasi yang optimal, menjaga kesehatan ternak, dan meningkatkan produktivitas peternakan. Konsultasi dengan ahli teknik pertanian atau peternakan juga disarankan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan terukur. Penggunaan blowerkipas.com sebagai referensi pemilihan blower juga dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan.